Buahharus masak alasannya ialah buah mentah banyak mengandung asam yang kurang pas di pencernaan ayam. 2. Lap sisik kaki dengan alkohol dan oleskan salep analgesik/penghilang rasa sakit. Jika dapat salep analgesik yang berasa dingin. Bisa juga digosok dengan kulit buah manggis. 3. Tempatkan ayam dalam sangkar kering. Dibawah ini merupakan cara penyembuhan dengan menggunakan bahan herbal alami, diantaranya adalah. 1. Mengkudu Pemberian mengkudu untuk ayam yang terkena penyakit ngorok ini sudah terbukti dapat menyembuhkan ayam dari sakit ngorok, bahkan hanya dalam pemberian selama beberapa hari saja. Cara pemberiannya potong buah mengkudu sebesar ibu jari Ayamakan cepat pertumbuhannya jika tidak ada gangguan. Gangguan pada ayam bisa berupa Penyakit dan lain - lain. Penyakit Kutil Contohnya. Penyakit ini tidak Pengertiandan Penyebab. Penyakit kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Pasteurella multocida, bakteri ini kian menyerang sistem pencernaan pada ayam. Hewan ternak unggas seperti ayam rentan terinfeksi oleh bakteri penyebab penyakit kolera, salah satu penyebab terjadi penyebarannya adalah melalui burung liar migran yang Re ayam kemil. Andi Babe Sat 26 May 2012, 08:09. pak_tri wrote: pelor wrote: dua minggu yg lalu abis tarung, mulut ayam ku jadi bengkak sebelah kanan ,,, karna pas tarung ayam tarung nya berdepan ,,,, minta pendapat member papaji dari perawatan dan pengobatan nya ??? tks. coba beri anti biotik cipro floxasin sehari 2x (pagi dan sore ) oJSQ0. Penyakit feses kapur atau yang biasa dikenal dengan berak kapur rentan menyerang hewan ternak ayam broiler dimana kotoran ayam menjadi cair dan berwarna. Untuk para peternak yang baru memulai atau bahkan yang sudah berpengalaman, penyakit feses kapur ini kerap menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan solusi yang efektif agar usaha peternakan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu, penting bagi para peternak untuk mengetahui tentang pengertian, penyebab, gejala, cara mengobati, dan cara mencegah penyakit feses kapur pada ayam. Berikut Chickin Indonesia sudah merangkum tentang penyakit feses kapur atau berak kapur PengertianPenyakit feses kapur atau berak kapur memiliki nama ilmiah yakni pullorum dan bacillary white diarrhea BWD, yang menjadi penyebabnya adalah bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif yang mampu bertahan hidup lebih dari 1 tahun di dalam tanah. Selaras dengan namanya, yaitu penyakit feses kapur, hewan ternak yang terserang penyakit ini pada umumnya mengeluarkan feses berwarna putih kapur dengan tekstur seperti kapur yang cair. Bukan hanya ayam yang dapat terkena penyakit ini, namun berbagai unggas seperti puyuh, burung, kalkun, angsa dan lainnya pun rentan untuk terjangkit penyakit feses kapur. Penyebab dari penyakit feses kapur pada ayam adalah bakteri salmonella pullorum. Bakteri salmonella pullorum sendiri termasuk dalam keluarga bakteri enterobacteriae yang memiliki tingkat adaptasi sangat tinggi terhadap inangnya. Bakteri salmonella pullorum lah yang menyebabkan ternak ayam mengalami kerusakan pada fungsi jantung dan juga kerusakan fungsi tersebut mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas kondisi ayam pada saat ayam memasuki periode layer sehingga produktivitas ayam pun menurun, bahkan pada kasus terburuk, hal ini dapat menyebabkan kematian pada ayam. GejalaBerikut adalah gejala-gejala yang dimiliki pada ayam yang terjangkit penyakit feses kapur Feses atau kotoran ayam berwarna putih seperti kapur yang cair, feses berwarna keputihan menempel pada bagian dubur ayam, juga lubang kloaka ayam terkena feses hingga akhirnya menjadi kering dan lengket. Adapun gejala fisik yang dialami ayam yakni saat terjangkit penyakit feses kapur yang dimana ayam menjadi terlihat lemas dan mengantuk seperti tidak memiliki tenaga, kedua sayap ayam menggantung, ayam terlihat kusam tidak segar, mengalami kelumpuhan karena artritis, dan kehilangan nafsu makan yang diikuti dengan kematian mendadak. Penularan PenyakitPenularan penyakit feses kapur atau berak kapur ini dapat terjadi melalui tiga cara, yang pertama yaitu penularan dari induk ke anaknya setelah anak ayam menetas dari kedua, penularan terjadi melalui kontak langsung seperti lewat peralatan makan dan minum, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri penyebab penyakit feses kapur. Dan yang ketiga adalah dengan adanya sifat kanibalisme pada ayam, dalam kondisi dimana ayam yang terjangkit bakteri pullorum dalam darahnya, akan menjadi berbahaya bila terhisap ayam lain yang dimana akan terjadi penularan sesama PatologiJika bangkai ayam yang terserang penyakit fese kapur dibedah, maka akan terlihat nekrosis kematian pada jaringan pada hati ayam. Terkadang juga terjadi pada beberapa kasus dimana hati dan limpa ayam mengalami pembengkakan yang diikuti oleh omfalitis infeksi tali pusat. Lalu pada saluran pencernaan ayam, terlihat adanya bintik-bintik berwarna putih khususnya pada mesenterium penggantung usus dan otot ventrikulus lambung. Dan apabila jika ayam sudah menderita penyakit feses kapur ini secara kronis, maka organ dalam ayam akan terserang oleh penyakit yang menyebabkan terjadinya peradangan pada bagian usus buntu, yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna menjadi warna abu – abu di dalam usus umum, angka kematian ternak yang disebabkan oleh penyakit feses kapur pun cukup tinggi, yaitu hingga mencapai 85%, dimana kematian paling banyak terjadi pada anak ayam yang baru menetas selama 1 – 10 hari yaitu dengan angka kematian sebesar 40%. Bakteri pullorum dapat menyebabkan kematian pada semua umur ayam karena menghasilkan toksin yang dapat menyerang sistem pencernaan, retikuloendotelial, sistem pertahanan tubuh, dan sistem reproduksi ayam. Infeksi penyakit pada ayam dewasa terjadi tanpa adanya gejala yang spesifik dan penyebarannya terjadi dalam satu kandang tanpa disertai oleh gejala tertentu sehingga menyebabkan kematian secara mendadak. Kerugian yang diakibatkan oleh penyakit ini meliputi penurunan produksi telur dan kualitas ayam menurun. Dengan begitu, maka laju bisnis dalam industri peternakan ayam dapat tersendat karena adanya kemungkinan bahwa ternak akan mengalami jumlah kematian yang tinggi. Selain itu, peternak pun perlu merogoh kocek lebih dalam untuk biaya penanganan pembersihan kandang agar kembali steril dan juga pengobatan bagi ayam yang terkena penyakit feses kapur ini, agar tidak menyebar pada ternak ayam yang sehat. Cara MengobatiPengobatan penyakit feses kapur pada ayam dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik seperti coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas sesuai dengan dosis yang ditentukan. Pemberian antibiotik untuk pengobatan ini pada umumnya diberikan dengan cara menyuntikan cairan antibiotik pada ayam di bagian sayap. Namun pada kondisi dimana ayam sudah kritis, lebih baik untuk melakukan pemusnahan secara menyeluruh untuk memutus siklus bakteri penyebab penyakit feses kapur pada ayam, agar tidak menular pada ayam yang sehat. Pemusnahan ayam yang telah kritis sebaiknya dilakukan jauh dari tempat ayam sehat, guna menghindari penimbunan dan kontaminasi bakteri. PencegahanMelakukan pencegahan pastinya jauh lebih baik dari mengobati, hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut iniPoin pertama yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya penyakit fese kapur adalah menjaga kebersihan dengan baik. Baik kebersihan dalam kandang, peralatan, pakan dan minuman agar tidak menjadi sarang bakteri berkembang. Kemudian, poin kedua yang dapat dilakukan adalah melakukan sanitasi kandang secara menyeluruh, dengan menggunakan antiseptic untuk membantu mengurangi bakteri atau jamur yang menempel dalam kandang. Selanjutnya yang ketiga, pemberian pakan yang bergizi dan melakukan penyuntikan antibiotik dengan baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam dari serangan berbagai macam potensi penyakit yang menyerang poin keempat yakni, melakukan penyemprotan kandang minimal sekali dalam kurun waktu satu minggu dengan menggunakan cairan ASEPTO, guna membasmi bakteri, virus, maupun kuman yang bersemayam pada kandang ternak. Sekian ulasan tentang penyakit feses kapur atau berak kapur dari Chickin Indonesia. Semoga adanya artikel ini dapat membantu untuk mengenal lebih seksama perihal penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum ini. Untuk mempelajari lebih banyak penyakit yang menyerang ayam broiler, dapat dibaca pada artikel 7 Penyakit pada Ayam Broiler dan Cara Mengatasinya. Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia!Chickin Indonesia – PT. Sinergi Ketahanan PanganSumber Gambar Foto Ayam, Tautan Ayam jantan laga setelah bertanding akan terkuras tenaganya serta terdapat luka akibat serangan pukulan saingan, baik ayam jantan yang menang alias ayam yang kalah. Ayam tampak lalu lelah dengan mulut dan sayap yang longo, napas terengah-engah dan suhu jasmani meningkat. Ayam akan mengalami luka ringan atau parah bahkan sampai terjadi infeksi, tidak ada nafsu bersantap, setakat berat ekor bersirkulasi. Ayam dapat juga mengalami jejas privat yang enggak diketahui bermula luar. Terutama pada pertandingan dengan durasi nan cukup panjang. Kondisi ayam yang letoi akan mempermuah ayam terserang penyakit lain. Jikalau kondisi ini dibiarkan hanya akan berisiko buruk terhadap ayam jago dan berpengaruh plong performa berikutnya malah bisa mengakibatkan abnormalitas. Makanya karena itu sehabis bertanding diperlukan perawatan khusus bikin mengembalikan kondisinya. Episode jasmani ayam jantan nan menjadi korban serbuan adalah kepala, leher dan sayap. Pada bagian inilah yang sering ketaton ketika berlaga. Luka tersebut harus segera ditangani kiranya cepat kering dan tidak terjadi infeksi. Selepas beradu, tubuh ayam perlu dibersihkan pecah darah atau kotoran nan berdempetan plong bulu, badan dan kaki ayam. Serta bersihkan jejas memperalat spon yang di basahi air panas kuku dengan hati-hati. Setelah bersih, bekas luka dapat dicuci dengan cair antiseptik seperti Antisep dan oleskan peminta luka seperti CIL. Apabila terdapat banyak luka/ luka cukup parah terlebih jika terdapat luka sobek, antibiotik dapat diberikan untuk menyembuhkan infeksi akibat luka sehingga mempercepat kesembuhan. Misalnya dengan Tinolin Injection. Selain mengobati jejas, Tinolin Injection boleh digunakan untuk memulihkan infeksi sungai buatan pernafasan dan pencernaan. Ayam setelah bertanding perlu mendapat waktu istirahat dan asupan nutrisi yang baik. Ayam perlu ditempatkan di kandang terpisah dari ayam lainnya agar beristirahat dan tidak stres. Setelah nafsu bersantap ayam jago mutakadim baik, mandung dapat dikumpulkan dengan ayam betina bakal merevisi mental ayam aduan dan diumbar seharian kerjakan memulihkan kembali urat-ototnya Ayam jago akan mengalami penurunan bahkan hingga kehilangan nafsu bersantap setelah ayam jago ditandingkan. Untuk itu perlu diusahakan pakan yang diberikan bernutrisi dan mudah dicerna. Jika ayam susah makan, dapat diberikan pakan hancuran secara bersama-sama ke makanan dengan alat bantu injeksi lautan nan ujungnya diberikan selang. Hal ini wajib dilakukan dengan pilih-pilih dan telaten. Untuk meningkatkan daya tahan raga, ayam wajib diberikan lampiran seperti mana vitamin. Misalnya dengan Red Power atau Red Power Injection. Komplemen tersebut sekali lagi bermanfaat lakukan menyeringkan penyembuhan serta menyamai kesegaran dan keaktifan ayam jago. Pemeriksaan lanjutan puas ayam perlu dilakukan bakal mengetahui jalan kondisi ayam aduan. Pengamatan dilakukan pada daerah jejas untuk mengetahui tingkat kesembuhan luka, tembolok untuk mengetahui nafsu bersantap ayam, serta kotoran ayam untuk memahami kesehatan pencernannya. Ayam perlu diupayakan bakal bukan mengerjakan aktivitas sukar atau taajul ditandingkan karena kondisi jasmani mandung belum pulih sepenuhnya. Tindakan perawatan ayam aduan akan menentukan kesehatan ayam aduan dan performa ayam selanjutnya. Perkembangan industri peternakan unggas, khususnya ayam broiler, di era sekarang ini melaju pesat pada setiap waktunya. Hal tersebut tidak lepas dari berbagai halangan dan rintangan yang kerap ditemui peternak pada proses pengembangannya. Adanya berbagai macam penyakit yang rentan menyerang ayam menjadi permasalahan yang seringkali dihadapi oleh para peternak ayam. Dimana saat ternak terserang penyakit, maka ada resiko yang harus ditanggung secara penuh agar peternakan tetap berjalan dengan baik. Salah satu penyakit yang umum ditemukan pada ternak ayam broiler maupun ayam petelur, yakni penyakit kolibasilosis/colibacillosis atau biasa juga disebut dengan nama ilmiah Avian Pathogenic Escherichia coli APEc.Maka dari itu, krusial bagi para peternak untuk memahami pengertian, penyebab, gejala klinis, cara mengobati, dan cara mencegah ayam terserang penyakit kolibasilosis ini agar tidak terjadinya kerugian terhadap ternak. Pada artikel ini, Chickin Indonesia akan mengulas informasi seputar penyakit kolibasilosis/colibacillosis pada ayam PengertianSeperti yang sudah disinggung sebelumnya, penyakit kolibasilosis/colibacillosis ini juga umum dikenal dengan nama ilmiahnya yaitu Avian Pathogenic Escherichia coli APEc. Diketahui bahwa penyakit kolibasilosis disebabkan oleh bakteri E. coli. Kemunculan dari penyakit ini kian diawali dengan penyakit lain yang menginfeksi sistem pernapasan pada ayam, lalu diikuti dengan penyakit kolibasilosis yang disebabkan oleh bakteri E. coli ini mampu menyerang ayam secara sistemik, yang dimana hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya pericarditis, perihepatitis, salpingitis, salpingo peritonitis, colisepticemia, dan airsacculitis ternak terlanjur terserang penyakit kolibasilosis ini, maka penurunan produksi telur dan kualitas ayam pedaging dapat mengalami penurunan yang menyebabkan kerugian usaha dalam jumlah yang cukup penularan penyakit kolibasilosis pada ayam terbagi menjadi dua cara penularan, yakni secara vertikal dan horizontal. Penularan secara vertikal adalah penularan melalui keturunan. Terjadi karena adanya penurunan penyakit lewat ovarium atau oviduk induk ayam yang terinfeksi. Hal tersebut menyebabkan, anak ayam yang menetas dari induk yang sudah terinfeksi penyakit kolibasilosis, rentan miliki usus yang juga tercemar oleh bakteri E. colli. Sedangkan penularan secara horizontal salah satunya adalah penularan melalui kontak langsung dengan ayam atau alat/bahan kandang, seperti alat makan dan minum, penjaga kandang, sanitasi kandang, pun sirkulasi udara yang telah terkena bakteri penyebab penyakit kolibasilosis. Bakteri E. colli ini dapat menular baik secara mudah apabila terhirup oleh ayam lalu menyerang saluran pernapasan pada ayam itu sendiri. Jika tidak ditangani secara dini dan sigap, makan akan rentan terjadinya outbreak atau penularan dalam skala besar pada hanya itu, penyakit kolibasilosis lebih pesat berkembang saat terjadinya perubahan musim. Bakteri patogen ini lebih cepat menginfeksi ayam saat cuaca tergolong lembab, yaitu kala masuk musim & Ciri-CiriMengingat bahayanya penyakit kolibasilosis ini, peternak perlu cermat dan sigap dalam melihat gejala klinis apabila ada ayam yang terserang penyakit kolibasilosis. Yang paling umum ditemukan dari perawakan fisik ayam adalah dimana bentuk tubuh ayam terlihat jauh lebih kurus dan bulu ayam yang terlihat kusam. Mata ayam pun terlihat kusam karena terjadinya radang mata panophthalmitis.Adapun gejala klinis yang tampak yakni ayam mengalami kepincangan, dimana persendian di pinggul dan tulang paha paling banyak ditemukan yang disebabkan oleh peradangan sendi arthritis, infeksi sumsum tulang osteomielitis, dan nekrosis tulang osteonecrosis.Setelah itu, nafsu makan pada ayam jadi menurun sehingga pertumbuhannya terganggu. Ayam pun mengalami diare yang dimana fesesnya memiliki warna hijau. Akibatnya, bulu di sekitar lubang dubur ayam pun menjadi lengket dan organ dalam, penyakit kolibasilosis ini dapat menyebabkan berbagai perubahan pada bagian-bagian tubuh ayam sebagai berikutPeradangan selaput otak meningitis, peradangan selaput jantung pericarditis, peradangan pada hati perihepatitis, peradangan selaput rongga perut peritonitis, peradangan pada air sac air sacculitis, dan MengobatiJika ayam sudah terlanjur terkena penyakit kolibasilosis, maka langkah-langkah berikut dapat dicoba untuk menangani penyakit Pertama, peternak dapat melakukan pemilihan terhadap ayam yang sakit dan ayam yang sehat. Apabila ayam yang sudah memiliki gejala berat guna menghindari penyebaran secara luas, lebih baik untuk segera dimusnahkan karena memiliki tingkat kesembuhan yang jika ayam memiliki gejala penyakit yang ringan, maka pengobatan dapat dilakukan dengan cara memberikan antibiotik. Ada dua jenis obat, yaitu yang diberikan melalui air dan yang disuntikan langsung pada ayam. Obat injeksi lebih efektif digunakan jika ayam mengalami gejala secara individu. Untuk obat yang dicampurkan dengan air antara lain adalah Ampicol, Collimezyn, atau Neo Meditril. Sedangkan untuk obat yang diberikan melalui suntikan/injeksi adalah Gentamin, Vet Strep, atau Neo Meditril-I. Ketiga, dalam proses pengobatan dengan antibiotik, pemberian multivitamin pada ayam dapat menjadi salah satu yang membantu untuk mempercepat proses penyembuhan. Dampak yang diberikan dari multivitamin seperti Vita Stress atau Fortevit mampu membuat nafsu makan ayam kembali meningkat. Keempat, setelah ada ayam yang terinfeksi dan dipisahkan, alangkah baiknya kalau pandang segera dibersihkan sehingga steril kembali. Penggunaan desinfektan seperti Antisep, Medisep atau Neo Antisep dapat membantu mencegah berkembangnya bibit bukan hanya kandang yang wajib steril kembali, namun pemberian pakan dan juga minuman. Dianjurkan untuk melakukan sanitasi pada air minum sebelum memberikan obat pada ayam. Sanitasi air minum dapat dilakukan menggunakan Desinsep atau Medisep. Pengujian air di laboratorium juga disarankan guna memastikan jika air sudah benar-benar bersih dari yang keenam adalah, penting untuk menjaga kestabilan terhadap kepadatan kandang. Hal tersebut dapat membantu sirkulasi udara dalam kandang dan pengelolaan litter menjadi lebih baik agar kadar amoniak di kandang tidak berlebihan yang mampu memicu berbagai ada kemungkinan untuk diobati, yang pasti mencegah wabah penyakit kolibasilosis pada ayam lebih baik daripada mengobati. Kiat-kiat pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kolibasilosis yakni Meningkatkan biosecurity pada kandang ternak adalah upaya utama dalam melakukan pencegahan. Kegiatan budaya biosecurity adalah upaya guna membuat pertahanan awal dalam pengendalian wabah untuk dilakukan sebagai pencegahan agar seisi tidak tertular. Pemberian vaksin pada ayam pun dapat membantu untuk membentuk ketahanan tubuh ayam agar tidak mudah terserang penyakit. Ada beberapa jenis vaksin yang sudah umum digunakan oleh ayam broiler dan ayam petelur, yaitu vaksin tipe beku Poulvac coli Vaccine, vaksin autogen, dan vaksin ulasan dari Chickin Indonesia seputar penyakit kolibasilosis/colibacillosis atau biasa juga disebut dengan nama ilmiah Avian Pathogenic Escherichia coli APEc bermanfaat dan dapat membantu apabila ada ayam ternak yang memiliki indikasi terserang penyakit pentingnya untuk mengetahui berbagai penyakit yang rentan menyerang ayam broiler, maka anda bisa mempelajari lebih banyak penyakit pada ayam broiler yang patut diwaspadai di 7 Penyakit Ayam Broiler dan Cara Mengatasinya. Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia!Chickin – PT Sinergi Ketahanan PanganSumber Gambar Foto Ayam, Tautan Penyakit Semua Jenis Ayam Paling Utama, Pencegahan dan Pengobatannya Penyakit Ayam. Orang tidak akan susah payah membudidayakan atau mengembangbiakkan ayam jika tidak manfaat dan hasilnya. Namun keuntungan yang didapat bisa berbarengan dengan kebuntungan yang mungkin datang. Salah-satu petaka yang biasa terjadi yaitu hadirnya penyakit ayam. Tak jarang banyak yang mundur karena masalah ini. Namun banyak juga yang bertahan, sebab sudah mengetahui cara menanggulanginya. Anda memang mesti tahu cara mencegah, gejala, dan upaya untuk mengobatinya. Nah berikut ini 22 jenis penyakit ayam yang umum terjadi. Penyakit Tetelo Pada Ayam 1. Newcastle Disease ND/ Tetelo Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus yang menular dari ayam atau burung lain. Saraf pernapasan pada unggas pun jadi terganggu. Bahkan anda menyentuh unggas yang terinfeksi tetelo, penyakit ini akan menular lewat pakaian, sandal, sepatu, dan item lain. Gejalanya terlihat dari sistem pernapasan yang terusik. Mata ayam jadi keruh. Ada cairan yang keluar dari hidung. Leher mereka melilit. Sayap dan kakinya lumpuh. Kemudian, ayam betina jadi tak bertelur lagi. Jika penyakit ini menyerang ayam dewasa, biasanya mereka bisa pulih. Namun jika sasarannya adalah anak ayam, mereka biasanya tak bisa bertahan dan mati. Penyakit Kutil Pada Ayam 2. Fowl Pox/ Cacar Ayam Penyebab penyakit ini adalah virus Avipox. Tentu saja virus ini menular dan bisa menyebar ke kandang terdekat. Ciri-cirinya berupa bintik-bintik putih pada kulit ayam. Ada bisul putih di area trakea atau mulut ayam. Lalu ada luka lecet pada jengger ayam. Mereka juga jadi berhenti bertelur. Ketika ayam menderita penyakit ini, beri makanan lunak. Tempatkan ayam di kandang yang kering dan hangat. Perawatan yang tepat bisa membantu mempercepat penyembuhan ayam. Untuk mencegahnya, anda bisa menggunakan vaksin khusus. Kemudian, upayakan agar penyakit tidak disebarkan oleh nyamuk atau unggas lain yang terkontaminasi. 3. Penyakit Puyuh/ Quail Diseases Dalang di balik penyakit ini adalah bakteri berbentuk spora yang bernama Clostridium Colinum. Penyakit ini menyebar lewat kotoran atau unggas yang terinfeksi. Bakterinya sudah kebal terhadap disinfektan, jadi ayam tetap terancam. Kalau penyakitnya sudah akut, ayam bisa mati mendadak. Umumnya penyakit ini juga teridentifikasi dari keadaan ayam yang lesu, diare dengan cairan putih, bulu acak-acakan, dan posturnya jadi bungkuk. Jika tak terobati, mereka akan mati dalam keadaan sangat kurus. Jika curiga, ada baiknya anda segera menghubungi dokter hewan atau kalau mitra bisa minta bantuan TS. Biasanya mereka akan memberikan penicillin dan bacitracin, berikut dengan metode pengobatannya. 4. Botulisme Penyakit ini datang karena konsumsi racun dari bakteri Clostridium botulium. Efek racunnya memang rentan menyerang unggas liar dan domestik, termasuk jenis ayam petelur dan ayam pedaging terbaik sekalipun. Jika peliharaan anda kena, kemungkinan besar bakteri tersebut sudah mencemari air dan makanan ayam. Gelajanya dimulai dengan tremor yang progresif. Setelah gemetar, ayam akan lumpuh dan laju pernapasannya jadi terganggu. Bulu mereka bahkan seperti mudah dicabut. Tak lama kemudian, mereka akan tumbang. Untuk mencegah penyakit ini, anda bisa menyiapkan antitoksin yang direkomendasikan dokter hewan. Jika ada gejala yang mencurigakan, anda bisa segera mencampurkan air hangat dengan 1 sendok teh garam Epsom. Jika tidak, anda bisa memastikan lingkungan yang bersih, termasuk dari bangkai hewan lain. 5. Fowl Cholera/ Kolera Unggas Pasterurolosis Organisme yang menyebabkan penyakit ini adalah Pasteurella multocida. Makanan, air, dan hewan liar yang sudah terkontaminasi bakteri ini bisa menjadi jembatan penyakit. Ayam anda menderita diare dengan kotoran berwarna kekuningan dan kehijauan. Mereka mengalami nyeri sendi, kesulitan bernapas, dan kepalanya berubah gelap. Tak ada upaya pencegahan yang pasti. Jika ada yang terkena penyakit ini, lalu mati, sebaiknya bangkai ayam tersebut segera dimusnahkan agar tidak menular. Penyakit yang Menyerang Ayam Pedaging dan Cara Pengendaliannya 6. Necrotic enteritis NE Ciri dan Gejala Kotoran encer kecoklatan dan menempel di kloaka, Usus menebal seperti handuk yang rapuh Pengobatan Obat serbuk therapy, Sulfamix atau Neo Meditril 7. Koksidiosis Ciri dan Gejala Feses bercampur darah berak darah dan terjadi pendarahan pada usus Pengobatan Menggunakan toltradex, Coxy atau Therapy 8. Leucocytozoonosis Ciri dan Gejala Feses atau kotoran berwarna hijau, ayam terlihat depresi, hilang nafsu makan, muntah darah, kelumpuhan diikuti kematian, jengger pucat, produksi telur menurun. Pendarahan bentuk titik pada hampir seluruh organ hati, paru-paru, limpa, pankreas, otot dada/paha, dll terdapat gumpalan darah di rongga perut dan saluran pernapasan, pendarahan di paru-paru. Cara mengobati Obati dengan Maladex, Antikoksi, atau Erysuprim 9. Malaria Unggas Nafsu makan turun, anemia, jengger dan pial terlihat pucat, bintik perdarahan pada kulit, diare kehijauan, produksi telur turun. Bintik perdarahan pada organ cisceral dan otot dada, karkas berwarna pucat, pembesaran limpa, radang glomerusul ginjal. Pengobatan Dengan obat Maladex, Antikoksi, atau Erysuprim 10. Aspergillosis Ciri Batuk dan sulit bernapas, Bungkul-bungkul putih di paru-paru dan kantung udara Pengobatan Dengan menggunakan Cupri sulfat 1 g riap 5 liter air minum dan berikan terapi suportif dengan Fortevit. Mengobati Ayam Sakit 11. Mycotoxicosis Nafsu makan turun, fesis lebih encer, anemia, kematian harian meningkat dan mudah terinfeksi penyakit lain. Pendarahan garis di otot paha dan dada, kerempeng pada ampela/ gizzard, hati bengkak, pucat dan rapuh. Belum bisa diobati. Untuk meringankan berikan Freetox untuk mengikat toksin dan berikan suportif dengan Fortevit dan Heprofit untuk mengurangi kerusakan hati. 12. Colibacillosis Ciri-ciri Sulit bernapas, diare, radang pusar saat DOC, peradangan pada usus, radang pada selaput penutup paru-paru, hati dan jantung diselimuti selaput fibrin. Pengobatan Dengan menggunakan Ampicol, Neo Meditril atau Tetra Chlor Penyakit Ayam Mata bengkak 13. Infeksi Bronchitis Infectious Bronchitis Virus IBV menjadi pembawa penyakit ini. Gejala awalnya ayam akan bersin, batuk, dan mendengkur. Ada cairan keluar dari mata dan hidungnya. Kemudian mereka juga sudah tidak bertelur lagi. Vaksin bisa mencegah penyakit ini. Namun jika terlanjur kena, pastikan untuk segera melakukan karantina terhadap ayam. Virus ini bisa cepat menyebar lewat udara. Tempatkan ayam di kandang yang kering dan hangat. Kemudian berikan teh herbal hangat, lengkap dengan rempah-rempah segarnya. Penyakit Ayam Snot 14. Infectious Coryza/ Snot/ Pilek Ayam Penyakit yang sering terjadi pada ayam petelur dan pedaging selanjutnya datang karena bakteri Hemophilus gallinarum. Penyebabnya dari unggas yang terinfeksi, sehingga menyebabkan kawanan lain ikut terpapar bakteri. Penularannya juga bisa melalui media air dan tanah. Kepala dan mata ayam jadi bengkak. Mata dan hidungnya mulai mengeluarkan cairan. Bagian bawah sayapnya juga tampak basah. Kemudian, mereka tak tertarik bertelur lagi. Sayangnya tak ada vaksin khusus penyakit ini. Jika ayam menjadi penderita, tak ada jalan terbaik selain membunuh mereka. Pasalnya, mereka akan menjadi pembawa penyakit seumur hidup bagi kawan ayam yang lain. Tetap jaga kebersihan air dan lingkungannya. Kemudian jaga agar tidak berbaur dengan ayam sembarangan. 15. Gumboro / Infectious bursal disease Penyakit ini disebut juga Gumboro, karena pertama kali ditemukan di Gumboro, Delaware pada tahun 1962. Infectious bursal disease, IBD adalah penyakit yang sangat menular baik dari ayam muda berumur 3 hari sampai 6 minggu. Ciri-ciri Gumboro Diare berwarna keputihan, tidak nafsu makan, gemetar dan demam. Pendarahan pada otot dada/paha bentuk garis, ginjal bengkak, pendarahan di perbatasan proventrikulus dan ventrikulus, bursa fabrisius bengkak dan radang. Penanganan; menurut beberapa sumber penyakit ini belum bisa diobati selain dengan terapi suportif dengan pemberian Gingertol, Gumbonal dan Kumavit. Ayam Lumpuh 16. Marek’s Disease/ Penyakit Marek/ Kanker Unggas Organisme dari kelompok virus Herpes menjadi pemicu penyakit ini. Ayam, khususnya yang masih muda usia 20 minggu ke bawah, biasanya mudah terinfeksi. Mereka jadi lumpuh dan seperti tidak merespons pada cahaya. Karena bisa menjadi penyebar penyakit bagi yang lain, maka anda harus tega mengorbankan ayam yang menderita penyakit Marek. Jika tidak ingin hal ini terjadi, sebaiknya lakukan vaksinasi dini. Ketika ayam berusia 1 hari, anda bisa langsung memberikan vaksin. 17. Thrush/ Candidiasis/ Sariawan Ragi bernama Candida albicans menjadi dalang utama dari penyakit ini. Ayam akan tampak lesu dan bulu-bulunya mengerut. Umumnya penyakit ini datang karena makanan atau air yang terkontaminasi. Untuk mencegahnya, anda harus memastikan kebersihan wadah dan makanan ayam. Tak ada vaksin, namun masih ada obat anti-jamur dari dokter hewan kepercayaan anda. Penyakit Pada Kaki Ayam 18. Bumblefoot/ Bubulen Penyakit khas ini menyerang kaki ayam. Kaki mereka tampak terinfeksi karena tidak sengaja terluka, tergores, robek, dll. Kaki ayam jadi bengkak. Penyebab penyakit ini seringkali tidak terkontrol, namun anda bisa mengawasi ayam agar tidak melukai dirinya sendiri. Ketika anda melihat ada luka, sebaiknya cuci dan disinfeksi agar penyakit tak berkembang. Pengobatan Ayam Ngorok 19. Penyakit ayam CRD Ayam lemah sering menjadi sasaran organisme Mycoplasma gallisepticum yang menyebabkan penyakit ini. Banyak sebutan penyakit yang disebabkan bakteri ini antara lain Chronic respiratory disease CRD dan CRD Compleks, Air Sac/ Penyakit Kantung Udara/ Ayam Ngorok. Pernapasan ayam jadi terusik. Mereka sering bersin, batuk, sendinya bengkak, bahkan sampai mati. Anda bisa memanfaatkan vaksin untuk mencegahnya. Penyakit ini juga bisa reda oleh antibiotik dari dokter hewan. Segera sembuhkan dengan cepat dan efektif agar ayam lain tidak tertular. 20. Mushy Chick/ Penyakit Pusar Gangguan ini merupakan infeksi bakter karena pusar tidak tertutup dengan baik. Hal ini terjadi karena inkubasi yang salah, terlalu panas/ terlalu dingin pasca ayam menetas, atau sanitasi pembenihan yang buruk. Penyakit yang sering dialami anak ayam baru menetas ini menyebabkan tubuh mereka meradang, membesar, dan membiru. Aroma mereka juga tidak enak. Mereka akan tampak lemah dan lembek. Tidak ada vaksin khusus penyakit ini. Namun antibiotik pun bia diandalkan. Selain itu, pastikan anda memisahkan anak ayam yang menderita penyakit ini dengan yang sehat. Ayam Batuk 21. Pullorum/ Penyakit Berak Kapur Bakteri Salmonella pullorum bertanggung jawab atas penyakit ini. Efeknya pada anak ayam dan ayam dewasa agak berbeda. Ciri anak ayam yang terkena penyakit ini yaitu kesulitan bernapas dan tampak ada pasta putih di bagian punggungnya. Sebagian lain akan mati mendadak. Lain halnya dengan ayam dewasa, yang menunjukkan penyakit dengan batuk, bersin, dan keengganan bertelur. Penyakit ini tidak memiliki vaksin. Para penderita mesti dimusnahkan. Penyakit Flu Burung Pada Ayam 22. Avian Influenza AI/ Flu Burung Nama penyakit ini sempat viral, karena media terus menggembar-gemborkan dampaknya. Lebih lagi, manusia juga bisa menderita flu burung dari ayamnya sendiri. Karena itu, anda mesti bertindak cepat jika mengetahui ada yang mencurigakan dari ayam. Tanda-tandanya terlihat dari masalah pernapasan dan pensiunnya ayam dari aktivitas bertelur. Mereka menderita diare. Kemudian muka ayam jadi bengkak. Jengger dan pialnya juga membiru. Kadang jengger dan kakinya memiliki bintik-bintik merah gelap. Nahasnya belum ada vaksin yang menanggulangi penyakit ini. Karena itu, ayam penderita mesti segera dimusnahkan demi kebaiklan bersama. Anda juga mesti ekstra perhatian terhadap lingkungan burung, apalagi kalau hendak memperkenalkan anggota baru. Bagaimana pun, penyakit ayam yang satu ini juga mengancam kesehatan manusia. Setelah mengetahui semua penyakit ini, anda tentu lebih tahu bagaimana strategi terbaik untuk melindungi para ayam. Semoga tetap sehat, ya. Demikian, Semua Jenis Penyakit Pada Ayam Paling Mematikan.RD

cara mengobati kemil pada ayam